Depresi bisa terjadi pada setiap orang. Ada berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya depresi seperti tekanan pekerjaan, trauma, dan masalah-masalah lainnya. Selain faktor-faktor tersebut, kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak sehat juga dapat menjadi pemicunya, dan beberapa diantaranya adalah :
1. Merokok
Merokok diketahui dapat menyebabkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena nikotin yang ada pada rokok bisa mempengaruhi aktivitas neurotransmitter pada otak.
Merokok diketahui dapat menyebabkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena nikotin yang ada pada rokok bisa mempengaruhi aktivitas neurotransmitter pada otak.
2. Kurang tidur
Kurang tidur juga sering dianggap menjadi biang keladi menurunnya kesehatan seseorang, salah satunya dapat memicu perasaan depresi. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2007, diketahui bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko iritabilitas dan depresi.
Kurang tidur juga sering dianggap menjadi biang keladi menurunnya kesehatan seseorang, salah satunya dapat memicu perasaan depresi. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2007, diketahui bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko iritabilitas dan depresi.
3. Kecanduan sosial media
Banyak orang di jaman sekarang yang menghabiskan waktunya untuk bersosial media. Padahal sejumlah penelitian telah menemukan bahwa orang yang kecanduan sosial media terutama remaja, memiliki risiko yang tinggi untuk mengalamidepresi.
Banyak orang di jaman sekarang yang menghabiskan waktunya untuk bersosial media. Padahal sejumlah penelitian telah menemukan bahwa orang yang kecanduan sosial media terutama remaja, memiliki risiko yang tinggi untuk mengalamidepresi.
4. Jarang makan ikan
Ikan sangat bagus untuk kesehatan. Ikan mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi. Orang (terutama wanita) yang kurang mengonsumsi ikan memiliki risiko untuk mengalami depresi. sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2004 di Finlandia menemukan adanya hubungan antara kurangnya konsumsi ikan dengan depresi pada wanita. Namun anehnya, hal itu tidak terjadi pada pria.
Ikan sangat bagus untuk kesehatan. Ikan mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi. Orang (terutama wanita) yang kurang mengonsumsi ikan memiliki risiko untuk mengalami depresi. sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2004 di Finlandia menemukan adanya hubungan antara kurangnya konsumsi ikan dengan depresi pada wanita. Namun anehnya, hal itu tidak terjadi pada pria.
5. Pil KB
Pil KB mempunyai efek samping yang bisa memicu perasaan depresi pada wanita. Namun penyebabnya masih belum diketahui pasti hingga saat ini. Para pakar mengungkapkan bahwa wanita yang mempunyai riwayat depresi, cenderung berisiko mengalami gejala depresi setelah mengonsumsi Pil KB.
Pil KB mempunyai efek samping yang bisa memicu perasaan depresi pada wanita. Namun penyebabnya masih belum diketahui pasti hingga saat ini. Para pakar mengungkapkan bahwa wanita yang mempunyai riwayat depresi, cenderung berisiko mengalami gejala depresi setelah mengonsumsi Pil KB.
6. Lingkungan sekitar
Lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh pada terjadinya depresi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang tinggal di kota lebih berisiko 39 persen mengalami gangguan suasana hati daripada mereka yang tinggal di pedesaan. Hal ini diakibatkan tingkat stres yang tinggi sehingga menyebabkan gangguan psikotik.
Lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh pada terjadinya depresi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang tinggal di kota lebih berisiko 39 persen mengalami gangguan suasana hati daripada mereka yang tinggal di pedesaan. Hal ini diakibatkan tingkat stres yang tinggi sehingga menyebabkan gangguan psikotik.
7. Penyakit tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk kupu-kupu di leher. Tiroid yang tidak dapat menghasilkan hormon tiroid (hypothyroidisme) bisa menyebabkan depresi. Hormon tiroid mempunyai banyak peran, terutama bertindak sebagai neurotransmiter dan mengatur kadar serotonin.
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk kupu-kupu di leher. Tiroid yang tidak dapat menghasilkan hormon tiroid (hypothyroidisme) bisa menyebabkan depresi. Hormon tiroid mempunyai banyak peran, terutama bertindak sebagai neurotransmiter dan mengatur kadar serotonin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar