21 Agu 2013

Telur Mencegah Seseorang Untuk Makan Berlebihan

Telur kadang-kadang dicap sebagai makanan berkolesterol, namun tidak jarang dielu-elukan sebagai makanan super kayanutrisi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa melibatkan telur sebagai menu sarapan pagi dapat mencegah makan berlebihan, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.

Telur Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan Jantung

manfaat telur 

Beberapa studi minggu ini mempresentasikan hasil temuannya dalam konferensi ilmiah Experimental Biology di boston. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengkonsumsi telur dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan seseorang yang berisiko menghadapi masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan obesitas.
“Program EB (Experimental Biology) tahun ini memamerkan penelitian gizi mutakhir dengan jangkauan yang luas terhadap implikasi kesehatan masyarakat,” kata Mitch Kanter, direktur eksekutif Egg Nutrition Center, yang mempromosikan telur atas nama petani AS dan produsen telur. “Selain itu, banyak penelitian menggarisbawahi peran positif telur dalam menghadapi tantangan berbagai penyakit kronis”.

Studi 1
Sebuah studi dari University of Connecticut menemukan bahwa mengkonsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) pada orang dewasa yang mengalami sindrom metabolik, di mana sindrom ini adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Peneliti menemukan bahwa mereka yang menjalani pola makan rendah karbohidrat, dan mengkonsumsi tiga telur perhari, memiliki perbaikan kolesterol baik (HDL). Menurut Catherine Andersen, pemimpin studi, temuan ini juga mendukung gagasan yang mengatakan bahwa telur berfungsi sebagai makanan yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada seseorang dengan sindrom metabolik.

Studi 2
Para peneliti dari University of Missouri menemukan bahwa orang yang sarapan pagi dengan makanan tinggi protein, termasuk telur, diketahui masih merasa kenyang dan tidak lapar di siang hari, serta cenderung tidak makan berlebihan saat jam makan tiba. Peneliti membandingkan dengan orang-orang yang saat sarapan mengkonsumsi sereal, mengkonsumsi telur berprotein tinggi dengan daging merah, dan orang-orang yang tidak sarapan sama sekali. Mereka menemukan bahwa kelompok yang mengkonsumsi tinggi protein saat sarapan dilaporkan mengalami penurunan rasa lapar, mengalami peningkatan rasa kenyang pada siang hari, serta mengkonsumsi 400 kalori lebih sedikit setiap harinya selama 12 minggu penelitian dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Studi 3
Penelitian dari Yale University yang melibatkan pria dan wanita dengan penyakit jantung koroner menemukan bahwa mereka yang makan telur utuh sebagai bagian dari makanan sehari-hari mereka dilaporkan tidak mengalami peningkatan kolesterol secara total, tekanan darah, berat badan, atau efek kesehatan negatif lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa telur bisa menjadi bagian dari makanan untuk kesehatan jantung dan kardiovaskular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar